Hi kali ini aku mau bahas daerah asal ku nih yaitu DKI Jakarta siapa sih yang gak kenal sama nama kota ini ya sebagai ibu kota Negara Republik Indonesia kota ini memiliki penduduk kurang lebih sekitar 10 juta orang Jakarta tergolong kota yang serba kontras yaitu tradisional dan modern, kuat keagamaannya dan kuat keduniawiannya. Orang yang tinggal disini juga dari berbagai macam – macam suku, bangsa, ras, agama dan negara.
Jakarta itu punya luas sekitar 661 km dan merupakan ibu kota terbesar di dunia, provinsi DKI Jakarta sendiri itu dibagi jadi 5 kotamadya yaitu Jakarta pusat, barat, selatan, timur, utara dan kepulauan Seribu. Nah kalo sukunya Jakartanya sendiri yaitu suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, danMelayu serta suku-suku pendatang, seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa.
Nah Bahasa
Betawi merupakan bahasa sehari-hari sukuasli ibu kota negara Indonesia yaitu
Jakarta. Bahasa ini mempunyai banyak kesamaan dengan Bahasa resmi Indonesia
yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Betawi merupakan salah satu anak Bahasa Melayu,
banyak istilah Melayu Sumatra ataupun Melayu Malaysia yang digunakan dalam
Bahasa Betawi, seperti kata “niari” untuk hari ini. Persamaan dengan
bahasa-bahasa lain di Pulau Jawa, walaupun ada bermacam-macam Bahasa, seperti
Bahasa Betawi, Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan lain sebagainya
tetapi hanya Bahasa Betawi yang bersumber kepada Bahasa Melayu sepertihalnya
Bahasa Indonesia. Bagi Orang Malaysia mendengar Bahasa ini mungkin agak sedikit
tidak faham, kerana bahasa ini sudah bercampur dengan bahasa-bahasa asing,
seperti Belanda, Bahasa Portugis, Bahasa Arab, Bahasa Cina, dan banyak
Bahasa-bahasa lainnya. Tetapi Bahasa ini adalah Bahasa yang termudah dimengerti
oleh Orang Malaysia dibandingkan Bahasa Pulau Jawa yang lain selain Bahasa
Indonesia.
Ciri khas Bahasa Betawi
adalah mengubah akhiran “A” menjadi “E”. sebagai contoh,Siape, Dimane, Ade Ape,
Kenape. tetapi “E” di Jakarta dan Malaysia berbeda. “E”dalam Bahasa Betawi
merupakan “E” dengan aksen tajam seperti “E” dalam kata “NET”. Daerah lain di
Indonesia yang mengubah akhiran “A” menjadi “E” adalah SumatraUtara, Riau,
Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Bali. walaupun tidak semua Masyarakat
mengubah akhiran “A” menjadi “E”. ada pula penduduk di lima daerah tersebut
yang mengubah akhiran “A” menjadi “O”. “E” yang digunakan di lima daerah
tersebut serupa dengan “E” yang digunakan Masyarakat Malaysia. Kerajaan
Tarumanagara, yang berpusat di Sundapura atau Sunda Kalapa, pernah diserang dan
ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran
kalau etnis Sunda di pelabuhan Sunda Kalapa, jauh sebelum Sumpah Pemuda, sudah
menggunakanbahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian
dijadikan sebagaibahasa nasional. Karena perbedaan bahasa yang digunakan
tersebut maka pada awalabad ke-20, Belanda menganggap orang yang tinggal di
sekitar Batavia sebagai etnis yang berbeda dengan etnis Sunda dan menyebutnya
sebagai etnis Betawi (kata turunan dari Batavia). Walau demikian, masih banyak
nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda
seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng (yang berasal dari
Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan tearkhir menjadi Cideng),
dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah
kuno Bujangga Manik yang saatini disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford,
Inggris. Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa
Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa
Indonesia dialek Betawi. Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang
berasal dari daerah lain, seperti bahasa Jawa,bahasa Sunda, bahasa Minang,
bahasa Batak, bahasa Madura, bahasa Bugis, dan jugabahasa Tionghoa. Hal
demikian terjadi karena Jakarta adalah tempat berbagai suku bangsa bertemu.
Untuk berkomunikasi antar berbagai suku bangsa, digunakan Bahasa Indonesia.
Selain itu, muncul juga bahasa gaul yang tumbuh di kalangan anak muda dengan
kata-kata yang terkadang dicampur dengan bahasa asing. Beberapa contoh
penggunaan bahasa ini adalah Please dong ah!, Cape deh!, dan So what gitu loh! Dan
masih bamyak lagi yang mungkin kalian tau juga.
Oh ya Jakarta juga punya
budaya ciri khas yaitu ondel-ondel pasti kalian pada tau kan bentuk boneka
raksasa yang didalemnya di isi orang. Emang agak serem sih yang versi gedenya
banyak juga anak – anak yang takut sama ondel-ondel karena bentuknya yang
sedikit nyeremin kalo kata aku.Terus juga Jakarta itu dikenal sama kesenian musik
tanjidor, lenong dan tari topeng kendoknya. Nah ada lagi yang khas kalo lagi
saat acara pernikahan yaitu roti buaya dan itu kudu atau wajib ada pada saat
seserahan. Ada lagi yang khas yaitu petasan dan pencak silat ibaratnya itu kaya
tanda selamat datang, tapi sebelum bisa meminang sang jawara dari pihak cowok
harus ngalahim jarawara dari pihak cewek baru diizinin masuk dan ngelamar si
cewek dan biasanya petasan pun dinyalain.
Kalo makanan dan minuman
khasnya apalagi kalo bukan dodol betawi, roti buaya, kerak telor, bir peletok dan
masih banyak lagi yang enak – enak pokoknya kalo kalian mampir ke Jakarta
jangan lupa wisata kulinernya. Dan kalo kalian kesana gak usah khawatir bakal
sepi karena disana setiap sudut kota pasti ada yang namanya mall maklum lah
Jakarta salah satu kota yang memiliki mall terbanyak didunia.
Satu lagi dari semuanya aku
lupa kasih tau tadi yaitu ciri yang paling khas adalah kemacetan dan polusi. Jadi
misalnya kalo kalian ke Jakarta itu ya harus sabar – sabar aja sama menghadapi
kemacetannya. Terus juga banyak kan yang bilang pergaulan Jakarta itu bebas,
tapi itu gak semua seperti orang-orang pikirkan kok, Jakarta itu sama aja kaya
kota-kota lain cuma tergantung kitannya aja bisa menempatkan diri, menyaring
dan menilai mana yang baik dan buruk.
Udah sampe sini dulu ya aku
bahas tentang tempat kelahiran tercinta ku ini, kalo mau tau lebih banyak lebih
baik kalian langsung dateng aja ke Jakarta dan ngerasiin kehidupan di Jakarta
yang sebenarnya. See you guys!! Thank you for reading my post!!
TEEHEE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar